Rabu, 14 Oktober 2009

Dia...

Dia..

Berkibaran tiap lembaran halus rambutnya.

Melesat cepat di depan gedung biru bisu.

Dengan ditemani ia dengan kilau mentari.

dan berpayung awan bak kapas.



Aku..

Disela waktu yang bisa kucuri.

Kumenanti dia melintas walau hanya sekejap.

Aku senang..!!

walau hanya itu saja.



Bentangan waktu..

Terlalu tinggi ia membuat pagar pembatas untuk kupanjat.

Kalaupun kuambil tangga dan kuberada di puncaknya.

Aku tak bisa turun !! dasarnya terlalu dalam.

Karena aku haru menyelami lagi hatinya.

Setelah aku berhasil berpijak dibuminya.

Yang sang waktu telah batasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar