Kau..
entah senyum yang harus kau lagakan
Atau pedih air matamu yang berantakan
Kau menanggapi gamang-gamang cintanya yang tinggal selangkah
Rasanya fana, atau malah fatamorgana
Entah sajak keberapa ini untukmu
Di setiap tiap cintamu berlabuh
Matamu selalu tersenyum teduh
Namun kini hatimu bergemuruh
Kau selalu bilang bilang senja
Ataukah sang fajar, entahlah aku lupa
Yang pasti mereka itu, Dia
Telah habis peluh kau penuh dalam tubuh
Berharap cintamu kan tumbuh
Namun kini meluruh
Hanya karna satu kata yang kini menjadi musuh
kau tau itu apa..
Kayaknya, nampaknya, agaknya
Kata itukah yang kau takutkan?
Melonjak jiwamu, membuyarkan impian
Begitu ia mengatakan dalam keraguan
Apa kau mau mati di sini?
Menyerah dengan air mata
Berdiri tegap dengan kepalsuan bayang bahagia
Tapakilah cintamu!
ketikaku membaca ketika cinta
Genggamilah itu ketika cinta
Hadapilah itu ketika cinta
Berariflah dirimu itu ketika cinta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar